يَا
أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ عَلَىٰ فَتْرَةٍ
مِنَ الرُّسُلِ أَنْ تَقُولُوا مَا جَاءَنَا مِنْ بَشِيرٍ وَلَا نَذِيرٍ ۖ
فَقَدْ جَاءَكُمْ بَشِيرٌ وَنَذِيرٌ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: Wahai
ahli kitab, sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada kamu, menjelaskan
(syari’at Kami) kepadamu ketika fatrah (terputus pengiriman) Rasul-rasul
agar kamu tidak mengatakan: “Tidak ada datang kepada kami baik seorang pembawa
berita gembira maupun seorang pemberi peringatan”. Sesungguhnya telah
datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allâh Maha Kuasa
atas segala sesuatu. [al-Mâidah/5:19]
Dalam ayat di
atas disebutkan bahwa Allah telah mengutus utusan kepada Ahli kitab yakni Kaum
Yahudi dan Nashara kala itu, agarmereka tidak membuat-buat dalil nanti di
akhirat, bahwa mereka termasuk Ahli fatrah yang memang tidak ada taklif
bagi mereka (Ahli fatrah). Karena Allah sudah mengutus Nabi Muhammad r kepada Ahli kitab sebagai pembenar
dan penyempurna terhadap Syariat yang telah dibawa oleh nabi-nabi
terdahulu.
Baca juga: dalil membaca qunut dalam 4 madzhab
Ayat tersebut
diturunkan berkenaan dengan Ahlu kitab pada masa nabi setelah hijrah,
dalam tafsirnya, Imam Abu Jakfar Muhammad bin Jarir at-Thabari menjelaskan Asbabun
nuzul ayat tersebut. Bahwa ketika nabi mengajak Ahli kitab untuk
beriman mereka justru berkata “Allah tidak mengutus nabi lagi setelah nabi
Musa, dan juga tidak menurunkan kitab lagi setelah Taurat”.
Dalam ayat di
atas juga disebutkan tentang keberadaan Ahli fatrah. Ahli fatrah adalah
orang-orang yang hidup di antara dua rasul, yang tidak tersentuh oleh tuntutan
syara’, sebab makna fatrah sendiri adalah putus, dengan artian mereka
terputus dari ajakan dan dakwah para Rasul sehingga mereka tidak terkena taklif
dan rentetan hukum syara’.
Dalam ayat lain
Allah berfirman:
وَمَا
كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبْعَثَ رَسُولًا
Dan Kami tidak akan mengadzab sebelum Kami mengutus
seorang rasul. [al-Isrâ’/17: 15]
Ibnu Katsir
menjelaskan tentang ayat di atas “ ayat ini mengabarkan tentang keadilan
Allah, dan bahwa Allah tidak akan mengadzab seseorang kecuali setelah adanya
rasul yang diutus kepada mereka”.
Dengan artian,
setiap orang yang hidup sebelum diutusnya seorang nabi maka mereka tidak
terkena adzab, Dan mereka selamat dari neraka. Dan tidak sah perkataan
orang-orang yang mengatakan bahwa kedua orang tua nabi kafir, dan ada di
neraka. Sebab mereka termasuk Ahli fatrah, dan penisbatan kafir kepada
mereka tidak masuk akal, karena mereka belum terkena hukum syariat.
Dalam suatu hadis
Rasulullah juga menyinggung tentang Ahli fatrah bahwa mereka nanti akan
dikembalikan kepada Allah di hari kiamat dan mereka berhujjah bahwa mereka
tidak didatangi seorang rasul, Rasulullah bersabda:
مسند أحمد - (ج 4 / ص 24)
حدثنا علي بن عبد الله ، حدثنا معاذ بن هشام ، قال
: حدثني أبي ، عن قتادة ، عن الأحنف بن قيس ، عن الأسود بن سريع ، أن نبي الله صلى
الله عليه وسلم قال : أربعة يوم القيامة : رجل أصم لا يسمع شيئا ، ورجل أحمق ، ورجل
هرم ، ورجل مات في فترة ، فأما الأصم فيقول : رب ، لقد جاء الإسلام وما أسمع شيئا ،
وأما الأحمق فيقول : رب ، لقد جاء الإسلام والصبيان يحذفوني بالبعر ، وأما الهرم فيقول
: رب ، لقد جاء الإسلام وما أعقل شيئا ، وأما الذي مات في الفترة فيقول : رب ، ما أتاني
لك رسول ، فيأخذ مواثيقهم ليطيعنه ، فيرسل إليهم أن ادخلوا النار ، قال : فوالذي نفس
محمد بيده ، لو دخلوها لكانت عليهم بردا وسلاما.
Diceritakan dari
Ali bin Abdullah, dari Mu’adz bin Hisyam, dia berkata: diceritakan dari ayahku,
dari Qatadah, dari al-Ahnaf bin Qais, dari al-Aswad bin Sari’,bahwa Nabi
Muhammad r bersabda: “Pada hari kiamat ada empat orang yang
akan mengadu kepada Allah yaitu seorang
yang tuli, tidak mendengar sesuatupun; seorang yang pandir; seorang yang pikun;
dan seorang yang meninggal dunia di
zaman fatrah.
Adapun orang yang
tuli akan mengatakan, “Wahai Tuhan, agama Islam telah datang, namun aku tidak
mendengar sesuatupun.”
Orang yang pandir akan mengatakan, “Wahai
Tuhan, agama Islam telah datang, sedangkan anak-anak kecil melempariku dengan
kotoran binatang.”
Orang yang pikun
akan mengatakan: “Wahai Tuhan, agama Islam telah datang, sementara aku dalam
keadaan tidak berakal sedikitpun.”
Dan orang yang
mati di zaman fatrah akan mengatakan: “Wahai Tuhan, tidak ada seorang rasul pun
yang datang kepadaku.’ Maka Allah mengambil perjanjian mereka bahwa mereka
benar-benar akan mentaatiNya. Kemudian Allah mengutus utusan kepada mereka yang
mengatakan, ‘Masuklah kalian ke dalam neraka!”. Nabi r bersabda: “Demi (Allah) Yang jiwa Muhamad
berada di tanganNya, seandainya mereka memasukinya, sesungguhnya neraka itu
menjadi sejuk dan selamat bagi mereka”.
Begitulah sedikit
penjelasan tentang Selamatnya orang tua nabi dari neraka dan termasuk ahli
fatrah yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi penulis sendiri.
1 komentar:
Click here for komentargimana dengan amr bin luhay al khuza'i, abdullah jud'an, hatim ath tha'i yang baginda rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam kabarkan mereka di neraka, mereka itu ahli fatrah
ConversionConversion EmoticonEmoticon