Ahok Melecehkan Al-Qur'an??? Berikut Komentar Tokoh Dan Masyarakat Terkait Peleceh
an al-Qur'an oleh Ahok
“Kalau
Bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin dengan surat Al Maidah 51, macem macem itu. Kalo bapak ibu merasa
ga milih neh karena saya takut neraka, dibodohin
gitu ya gapapa_.”
Itulah kata-kata Ahok ketika melakukan kampanye
dikepulauan seribu. Kata-kata Ahok ini banyak menuai kritikan dari masyarakat,
terutama dari ummat Islam sendiri, karna Ahok telah menuduh Kitab al-qur’an
dengan kebohongan.
“Kalau Bapak ibu ga bisa pilih saya, karena
dibohongin dengan surat Al Maidah
51”,dibohongin surat al-Maidah???? Apakah al-Qur’an berbohong???? Seenaknya dia
berkata bahwa kitab yang diturunkan Allah dan sekaligus firmanNya berbohong,
dengan kata lain Ahok juga menuduh Allah, Tuhan kita berbohong. Na’udzubillah
Terkait dengan kampanyenya
tersebut banyak tokoh yang tidak terima bahkan marah mendengar al-Qur’an dihina
seddeemikian rupa. Berikut, komentar dan tanggapan para tokoh terkait dengan
pelecehan yang dilakukan Ahok.
Ust. Arifin Ilham
"Bapak Ahok terhormat Kami sudah menyaksikan dan mendengar sikap dan perkataan bapak sebagai gubernur yg tidak lama akan bapak tinggalkan selamanya insyaAllah. Dan itu bukan karena hanya banyak rakyat tidak memilih bapak, tetapi karena sikap bapak yg memang belum pantas menjadi gubernur, bahkan RT pun belum pantas pada negeri yg beradab penuh tata kerama ini. Bahasa bapak sangat kasar, dan itu bahasa orang orang yg tidak cerdas dan terdidik. Menjadi contoh buruk bagi generasi bangsa mulia ini. Sungguh seorang yg gampang marah menunjukkan "dhoful aqli wa quwwatul hawa" lemahnya akal dan kuatnya nafsu. Sungguh sikap bapak sangat membahayakan persatuan dan kedamaian bangsa damai beradab ini, bapak sudah menjadi provokator kerusuhan, membuat preseden sangat buruk bagi generasi bangsa ini. Semua sudut dan media mulai semakin menyadari alangkah bahaya sikap arogansi bapak yg intolerensi ini. Tidak ada belas kasihan pada rakyat jelata yg mestinya menjadi karekter utama pemimpin yg mulia. Pernahkah bapak bayangkan kalau yg digusur itu rumah bapak, orang tua bapak, anak anak bapak...? Lantas dimana hati nurani bapak?," tulis ayah dari Muhammad Alvin Faiz itu. "Bapak hanya berpihak kepada para kelompok pemodal, dan demi mereka dan nafsu bapak, bapak menggadaikan kehormatan dan merendahkan diri bapak sendiri. Sikap arogon bapak membuat umat seagama dg bapak pun tidak menyukai bapak. Teman teman Kristiani saya bilang, "Bukan penganut yg baik". Kini bapak sudah menghinakan keyaqinan kami. Semakin jelas kebencian bapak pada kami umat Islam. Bahkan bapak juga pernah mencibir keyaqinan bapak sendiri. Bapak sudah melanggar KUHP pasal 156a tentang PENISTAAN AGAMA."
Sumber: Fb
Tanggapan Muslim Maluku
Tanggapan Muslim Maluku
“Itu artinya Ahok menganggap Al-Quran adalah pembohong,”
ujar Sandy Warga Tobelo, Halmahera Utara Propinsi Maluku Utara. Sambil
mengingatkan Ahok, jika Islam bukan hanya ada di Kepulauan Seribu atau Jakarta
saja.
Salah satu rekan Sandy yang juga ikut mendengarkan
langsung dan berbicara dengan redaksi pembawaberita.com melalui speaker Handphone,
Bambang sangat ingin bertemu Ahok secara langsung dan mendengar Ahok mengatakan
sekali lagi dihadapan mereka.
“Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kepada
Ahok, jika dia mengatakan itu didepan langsung warga muslim di Maluku, Maluku Utara
atau di depan warga muslim di Poso,” ujar Sandy yang tidak mau melanjutkan
ucapannya apa yang akan terjadi.
Sandy hanya merasa heran, karena tampaknya warga muslim
Jakarta sepertinya tidak terlihat ataupun merasa terganggu dengan ucapan Ahok
yang mengatakan jika Surah Al Maidah ayat 51 adalah kebohongan, yang menurutnya
secara tidak langsung, Ahok menganggap jika Al-Quran beserta isinya semua
adalah kebohongan.
Berikut yang sempat dikutip oleh redaksi terkait ucapan
Ahok yang membangkitkan kemarahan warga Maluku Utara yang pernah merasakan
konflik horisontal beberapa tahun lalu.
” Kalau Bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin
dengan surat Al Maidah 51, macem macem itu.” Ujar Ahok jelas, lalu Ahok kembali
menambahkan, “Kalo bapak ibu merasa ga milih neh “karena saya takut
neraka”,dibodohin gitu ya gapapa” ungkap Ahok yang seakan-akan menganggap warga
Kepulauan Seribu sama bodohnga dengan Al-Quran, karena tidak memilih Ahok
akibat lebih percaya Al-Quran dan isinya.
Sandy akhirnya memina kepada redaksi pembawaberita.com,
untuk menyampaikan keinginan mereka soal Ahok dan sepak terjangnya dalam
menghina Islam yang bukan pertama kali.
“Jika Allah SWT mengijinkan, dan kami bertemu Ahok, mohon
tidak kembali mengucapkan kalimatnya, karena jika Ahok tetap bersikeras untuk
tetap mengatakan isi Al-Quran hanyalah kebohongan, ataupun menghina Agama Islam
secara langsung, maka kami cuma ingatkan sangat fatal akibatnya buat diri
Ahok,” ujar Sandy menutup pembicaraan.
Sumber: pembawaberita.com
Buya Hamka
“Jika Diam Saat Agamamu Dihina, Gantilah Bajumu dengan Kain Kafan”
Rasa cemburu (ghiroh) dalam konteks beragama adalah
konsekuensi dari Iman itu sendiri. Orang yang beriman akan tersinggung jika
agamanya dihina, bahkan agamanya itu akan didahulukan daripada keselamatan
dirinya sendiri.
Ini
pertanda masih adanya ghiroh didalam dirinya. Bangsa penjajah pun
telah mengerti tabiat Umat Islam yang semacam ini.
Jika
agamamu, nabimu, kitabmu dihina dan engkau diam saja, jelaslah ghiroh telah hilang darimu.
Jika ghiroh tidak lagi dimiliki oleh bangsa
Indonesia, niscaya bangsa ini akan mudah dijajah oleh asing dari segala sisi.
Jika ghiroh telah hilang dari hati, gantinya hanya
satu, yaitu kain kafan. Sebab kehilangan ghiroh sama dengan mati.
Habib Novel
Hal
tersebut lantaran ucapan Ahok yang menistakan agama Islam. "Pernyataan
Ahok itu melakukan penistaan agama terhadap surat Almaidah ayat 51. Ini
himbauan Al-Quran kitab suci sementara Ahok itu mengajak umat Islam untuk
meninggalkan kitab suci karena itu adalah bohong," ujar Novel usai
dihalangi saat akan mendekati Ahok di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis
(6/10/2016).
Saat Ahok melakukan wawancara di depan wartawan, seketika itu Habib Novel keluar dari pintu sebelah dengan berteriak lantang
dan memanggil Ahok gila.
"Ahok!
Lo gila lo Hok ya! Agama Islam lo remehin," teriaknya sambil menunjuk Ahok
di gedung.
Ahok
yang saat itu sedang melakukan wawancara hanya menoleh saat namanya dipanggil,
kemudian melanjutkan wawancara seperti tidak terjadi apa-apa.
Serta
merta staf Ahok, Ryan Ernest langsung meminta Pamdal MK untuk menghalangi Habib
Novel yang sudah terbakar emosi hendak mendekati Ahok.
"Tangkap,
tangkap, ambil KTP-nya," kata Ryan.
Pamdal
pun langsung mengamankan Habib Novel menarik ke bawah, tapi Habib Novel masih
bertahan di tangga, kembali menghujat Ahok kemudian diajak turun lantai bawah.
sumber: nasional.harianterbit.com
ConversionConversion EmoticonEmoticon